Gambar Sampul Sosiologi · Bab II Konflik dan Integrasi Sosial dalam Masyarakat
Sosiologi · Bab II Konflik dan Integrasi Sosial dalam Masyarakat
Budiyono

24/08/2021 10:01:05

SMA 11 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

Sosiologi SMA/MA XI

45

Sumber : Kompas

Gambar 2.1.

Demonstrasi karyawan pabrik merupakan salah satu konflik antarkelas :

pekerja dan pengusaha

Perhatikan dengan saksama gambar di atas! Kesan apakah

yang terlintas dalam benakmu? Ya betul. Gambar tersebut

adalah peristiwa demonstrasi yang dilakukan para karyawan

pabrik menuntut kepada perusahaan agar lebih memerhatikan

mereka. Peristiwa tersebut dalam sosiologi termasuk dalam

konflik antarkelas.

Bab II

Konflik dan Integrasi

Sosial dalam Masyarakat

46

Sosiologi SMA/MA XI

Konsep Inti

Setelah mempelajari materi ini, siswa diharapkan dapat :

1.

mendeskripsikan pengertian dan bentuk-bentuk konflik sosial dan integritas sosial;

2.

memahami berbagai faktor penyebab konflik sosial dan integritas sosial;

3.

menganalisis faktor-faktor penyebab konflik sosial dan integritas sosial.

Tujuan Pembelajaran

Konflik dan

integrasi sosial

dalam

masyarakat

Penyebab konflik

dan dampaknya

dalam masyarakat

Penyelesaian

konflik

Konflik sosial

Konsiliasi

Mediasi

Pengertian

Bentuk-bentuk konflik

Dampak terhadap

terjadinya konflik dalam

masyarakat

Penyebab konflik

Arbitrasi

Integrasi

sosial

Pengertian

Proses integrasi

Faktor-faktor

terbentuknya

integrasi

Terdiri atas

Meliputi

Sosiologi SMA/MA XI

47

Konflik yang terjadi dalam kehidupan manusia, antara

lain konflik rasial, konflik antarkelas, konflik politik, dan

konflik individu. Untuk konflik individu mungkin kalian

pernah atau sedang mengalaminya. Penyebab konflik ada

bermacam-macam sesuai dengan jenis konfliknya. Namun,

pada dasarnya terjadinya konflik lebih disebabkan perbedaan

kepentingan antara dua pihak atau dua kelompok.

konflik, bentuk-bentuk konflik, sebab-sebab konflik, integrasi sosial

konsiliasi, mediasi, arbitrasi.

A.

Konflik Sosial

Konflik merupakan salah satu bagian dalam interaksi

sosial yang berbentuk disosiatif. Konflik ini jika dibiarkan

berlarut-larut dan berkepanjangan serta tidak segera ditangani

akan menimbulkan terjadinya disintegrasi sosial suatu bangsa.

Suatu keadaan yang memiliki peluang besar untuk timbulnya

konflik adalah perbedaan. Perbedaan yang dimaksud adalah

perbedaan kepentingan.

1. Pengertian

Sebelum lebih jauh berbicara tentang konflik ada baiknya

diketahui dulu arti konflik. Beberapa ahli memberikan definisi

tentang konflik dari sudut pandang masing-masing.

Berikut ini adalah pendapat mereka tentang pengertian

konflik.

a. Berstein (1965)

Menurut Berstein, konflik merupakan suatu

pertentangan atau perbedaan yang tidak dapat dicegah.

Konflik ini mempunyai potensi yang memberikan pengaruh

positif dan negatif dalam interaksi manusia.

b. Robert M.Z. Lawang

Menurut Lawang, konflik adalah perjuangan memperoleh

status, nilai, kekuasaan, di mana tujuan mereka yang

Kata Kunci

48

Sosiologi SMA/MA XI

berkonflik tidak hanya memperoleh keuntungan, tetapi juga

untuk menundukkan saingannya.

c.

Ariyono Suyono

Menurut Ariyono Suyono, konflik adalah proses atau

keadaan di mana dua pihak berusaha menggagalkan tercapai-

nya tujuan masing-masing disebabkan adanya perbedaan

pendapat, nilai-nilai ataupun tuntutan dari masing-masing

pihak.

d. James W. Vander Zanden

Menurut Zanden dalam bukunya

Sociology

, konflik

diartikan sebagai suatu pertentangan mengenai nilai atau

tuntutan hak atas kekayaan, kekuasaan, status atau wilayah

tempat yang saling berhadapan, bertujuan untuk menetralkan,

merugikan ataupun menyisihkan lawan mereka.

e. Soerjono Soekanto

Dalam kehidupan masyarakat, seseorang pasti mengalami konflik baik

sebagai pribadi maupun anggota kelompok. Tahukah kalian apakah arti

konflik? Buatlah definisi konflik menurut pendapat dan pemahaman kalian

berdasarkan materi yang telah dipelajari! Kerjakan hasilnya di buku

tugasmu dan kumpulkan kepada guru!

Wawasan Produktivitas : Kreativitas

Sumber : www.cormen.com.

Gambar 2.2.

Di dunia kriminal, konflik bertujuan untuk

menghancurkan kelompok lain yang merupakan

saingannya.

Menurut Soerjono Soekanto, konflik

merupakan suatu proses sosial di mana

orang per orangan atau kelompok manusia

berusaha untuk memenuhi tujuannya

dengan jalan menentang pihak lawan

yang disertai ancaman atau kekerasan.

Dari berbagai pendapat tersebut

dapat disimpulkan bahwa konflik

berlangsung dengan melibatkan orang-

orang atau kelompok-kelompok yang

saling menantang dengan ancaman

kekerasan. Dalam bentuk ekstrimnya,

konflik dilangsungkan tidak hanya

sekadar untuk mempertahankan hidup

dan eksistensi. Konflik juga bertujuan sampai tahap pem-

binasaan eksistensi orang atau kelompok lain yang dipandang

sebagai lawan atau saingannya.

Sosiologi SMA/MA XI

49

2. Bentuk-Bentuk Konflik

Konflik adalah proses sosial yang di dalamnya orang per

orang atau kelompok manusia berusaha mencapai tujuannya

dengan jalan menentang pihak lawan dengan menggunakan

ancaman atau kekerasan. Sebagai bagian masyarakat negara

dan masyarakat dunia, tidak ada seorang pun yang mengingin-

kan timbulnya konflik. Walaupun demikian, konflik akan

selalu ada di setiap pola hubungan dan juga budaya. Pada

dasarnya konflik merupakan fenomena dan pengalaman

alamiah.

Menurut teori Dahrendrof, konflik akan membawa ke arah perubahan

dan pembangunan. Dalam situasi konflik, golongan yang terlibat

melakukan tindakan-tindakan untuk mengadakan perubahan dalam

struktur sosial. Dan apabila konflik terjadi secara hebat maka akan terjadi

perubahan secara radikal. Perubahan tersebut termasuk dalam perubahan

kebudayaan.

Konflik dalam masyarakat dibedakan menjadi konflik

pribadi, konflik rasial, konflik antarkelas sosial, konflik

internasional, konflik berbasis massa, dan konflik

antarkelompok.

a. Konflik Pribadi

Wawasan Kebinekaan : Budaya

Sumber : www.idnes.com.

Gambar 2.3.

Konflik pribadi dapat terjadi pada orang

yang saling kenal.

Konflik pribadi adalah pertentang-

an yang terjadi antara orang per orang.

Masalah yang menjadi dasar perlawanan

atau konflik pribadi biasanya juga

masalah pribadi. Konflik pribadi tidak

jarang terjadi antara dua orang sejak

mulai berkenalan. Biasanya hal itu terjadi

jika sejak awal di antara mereka sudah

tidak ada rasa simpati dan tidak saling

menyukai. Akan tetapi, tidak jarang pula

terjadi konflik di antara dua orang yang

sudah lama saling kenal dan menjalin

hubungan baik. Dalam perjalanan

hubungan persahabatan itu terjadi

konflik yang tidak bisa disatukan.

50

Sosiologi SMA/MA XI

Dalam konflik pribadi masing-masing pihak berusaha

memusnahkan lawannya. Di antara orang yang bertikai saling

memaki dan menghina bahkan bisa terjadi perkelahian fisik.

b. Konflik Rasial

Konflik rasial adalah pertentangan kelompok ras yang

berbeda karena kepentingan dan kebudayaan yang saling

bertabrakan. Konflik rasial sudah berlangsung lama dalam

sejarah kehidupan manusia. Konflik rasial umumnya terjadi

karena salah satu ras merasa sebagai golongan yang paling

unggul dan paling sempurna di antara ras lainnya. Konflik

rasial misalnya, terjadi di Afrika Selatan yang terkenal dengan

politik apartheid

. Konflik ini terjadi antara golongan kulit putih

yang merupakan kelompok penguasa dan golongan kulit

hitam yang merupakan golongan mayoritas yang dikuasai.

Konflik antarras di Afrika Selatan ini meluas tidak hanya

pada isu seputar masalah rasial, tetapi sampai ke masalah

ekonomi, politik, dan sosial budaya. Secara nyata golongan

penguasa yang notabene kulit putih memisahkan aktivitas-

aktivitas ekonomi dan sosial budaya. Mereka telah

menyediakan tempat tersendiri yang terpisah untuk

melakukan aktivitasnya.

Konflik ini berakhir dengan dimenangkannya pemilu

oleh golongan kulit hitam.

Politik apartheid

kemudian

dihapuskan di Afrika Selatan. Contoh lain konflik rasial adalah

konflik antara suku Indian dengan para migran dari Eropa.

Kelompok migran orang-orang Eropa ini berusaha

membinasakan eksistensi suku-suku Indian.

Sumber : 50 Tahun Indonesia Merdeka

Gambar 2.4

. Suasana demonstrasi menentang Ma-

laysia, September 1963 akibat konflik politik Indone-

sia dan Malaysia

c.

Konflik Politik

Masalah politik merupakan aspek

yang paling mudah untuk menyulut

ketidaknyamanan atau ketidaktenang-

an dalam masyarakat. Masalah politik

sering mengakibatkan konflik antar-

masyarakat. Konflik politik me-

rupakan konflik yang menyangkut

golongan-golongan dalam masyarakat

maupun di antara negara-negara yang

berdaulat. Konflik politik pernah

terjadi antara Indonesia dan Malaysia

pada tahun 1963.

Sosiologi SMA/MA XI

51

d. Konflik Antarkelas Sosial

Konflik antarkelas sosial merupakan pertentangan antara

dua kelas sosial. Konflik itu terjadi umumnya dipicu oleh

perbedaan kepentingan antara kedua golongan tersebut.

Misalnya, antara karyawan pabrik dengan pemiliknya karena

tuntutan kenaikan gaji dari karyawan akibat minimnya tingkat

kesejahteraan.

e. Konflik Internasional

Jika diamati, kehidupan politik selalu didominasi oleh konflik antar-

kelompok agar menjadi kelompok yang berpengaruh. Bacalah artikel

tentang politik yang terjadi baik di Indonesia maupun di dunia. Catatlah

konflik yang terjadi di dunia maupun di Indonesia karena masalah politik.

Sebutkan pula penyebab terjadinya konflik tersebut!

Wawasan Kontekstual : Global

Sumber : www.nato.int

Gambar 2.5.

Perang Irak melibatkan berbagai negara

sehingga menimbulkan konflik Internasional baik yang

pro maupun kontra terhadap perang Irak.

Konflik internasional, yaitu per-

tentangan yang melibatkan beberapa

kelompok negara (blok) karena perbeda-

an kepentingan. Banyak kasus terjadinya

konflik internasional sebenarnya ber-

mula dari konflik antara dua negara

karena masalah politik atau ekonomi.

Konflik berkembang menjadi konflik

internasional karena masing-masing

pihak mencari kawan atau sekutu yang

memiliki kesamaan visi atau tujuan

terhadap masalah yang dipertentangkan.

Dengan demikian, terjadilah konflik

internasional. Contoh konflik internasio-

f.

Konflik Antarkelompok

Konflik antarkelompok terjadi karena persaingan dalam

mendapatkan mata pencaharian hidup yang sama atau karena

pemaksaan unsur-unsur budaya asing. Selain itu, karena ada

pemaksaan agama, dominasi politik, atau adanya konflik

tradisional yang terpendam. Misalnya, hubungan antara

golongan mayoritas dan minoritas. Koalisi golongan minoritas

mungkin dalam bentuk sikap menerima, agresif, dan

menghindari atau asimilasi.

nal adalah Perang Dunia II. Konflik terjadi antara kelompok

sekutu dan kelompok sentral.

52

Sosiologi SMA/MA XI

1. Penyebab Konflik

Konflik dan tata tertib sosial yang bersifat normatif selalu

ada dalam masyarakat. Keduanya melekat bersama-sama.

Terciptanya ketertiban atau keteraturan sosial bukan berarti

lenyapnya atau tidak adanya konflik dalam masyarakat.

Tidak dapat diabaikan bahwa dalam masyarakat yang

teratur pasti ada konflik. Dalam masyarakat yang teratur atau

setertib apa pun pasti ada konflik walaupun hanya bersifat

potensial. Harus diingat bahwa dalam masyarakat terkandung

kenyataan-kenyataan sebagai berikut.

Munculnya berbagai keinginan

masyarakat di daerah-daerah di Indo-

nesia lebih disebabkan oleh berbagai

hal. Penyebab tersebut, antara lain

adanya berbagai perbedaan perlakuan

pemerintah antara pusat dan daerah,

serta pemerintah terlalu bersifat

sentralistik dan hegemonis. Keinginan-

keinginan masyarakat tersebut

diwujudkan dalam gerakan separatis.

Gerakan-gerakan separatis itu dapat

dilihat pada berbagai kasus yang

muncul dan mewarnai sejarah

kehidupan bangsa Indonesia. Misal-

nya, Gerakan Aceh Merdeka (GAM).

Gerakan ini tidak saja didasarkan pada

ketidakpuasan secara politik, tetapi

rakyat Aceh merasa hak-haknya

selama ini direbut. Gerakan lain adalah

perlawanan suku Amungmo di

Abepura terhadap pemerintah pusat

sejak Freeport melakukan eksplorasi

dan eksploitasi di Papua.

P

enyebab Konflik dan Dampaknya dalam

Masyarakat

Life Skills : Kecakapan Akademik

B.

Setelah membaca kasus di atas coba

beri pendapat terhadap kasus tersebut

berdasarkan pertanyaan berikut.

1.

Termasuk dalam konflik apakah

masing-masing kasus tersebut?

2

Apa dampak yang akan timbul

dengan adanya konflik tersebut?

3.

Menurut kalian pribadi, bagai-

manakah tindakan yang se-

harusnya dilakukan agar konflik

tidak berubah menjadi kekeras-

an sehingga menimbulkan

perpecahan?

4.

Menyangkut isu HAM dan

globalisasi, kebijakan pemerintah

suatu negara dalam menyelesai-

kan konflik di negaranya juga

akan mempengaruhi kebijakan

masyarakat internasional ter-

hadap negara tersebut. Jelas-

kanlah!

Sosiologi SMA/MA XI

53

a.

Setiap struktur sosial, di dalam dirinya sendiri, me-

ngandung konflik-konflik dan kontradiksi-kontradiksi

yang bersifat internal. Pada gilirannya justru menjadi

sumber bagi terjadinya perubahan-perubahan sosial.

b.

Reaksi dari suatu sistem sosial terhadap perubahan-

perubahan yang datang dari luar dan tidak selalu bersifat

adjustive.

c.

Suatu sistem sosial dapat juga mengalami konflik–konflik

sosial dalam waktu yang panjang.

d.

Perubahan-perubahan sosial tidak selalu terjadi secara

bertahap melalui penyesuaian-penyesuaian yang lunak.

Akan tetapi, dapat juga terjadi secara revolusioner.

Hal itu berbeda dengan pendapat dari pendekatan

konflik. Pendekatan konflik memiliki anggapan tersendiri

terhadap masyarakat yang berpotensi terhadap konflik.

Anggapan tersebut adalah sebagai berikut.

a.

Setiap masyarakat senantiasa berada dalam proses

perubahan yang tidak pernah berakhir. Seperti diketahui

bahwa perubahan berpotensi untuk timbulnya konflik.

b .

Setiap masyarakat mengandung konflik-konflik di dalam

dirinya.

c.

Setiap unsur dalam masyarakat memberikan sumbangan

bagi terjadinya disintegrasi dan perubahan-perubahan

sosial.

d.

Setiap masyarakat terintegrasi di atas penguasaan atau

dominasi oleh sejumlah orang lain.

Banyak faktor telah menyebabkan terjadinya konflik-

konflik. Menurut

Morton Deutsch

(1973), konflik timbul

karena pola hubungan saling ketergantungan yang negatif

antara pihak yang berkonflik. Setiap konflik memiliki dimensi

kooperatif dan kompetitif sekaligus. Konflik dengan kadar

kompetisi yang tinggi akan mengakibatkan destruktif.

Sementara itu, konflik dalam iklim kooperasi yang tinggi akan

mengakibatkan konstruktif.

Namun, tidak hanya faktor-faktor itu saja yang me-

nyebabkan terjadinya konflik. Masih banyak faktor lain

penyebab timbulnya konflik dalam masyarakat. Berikut ini

merupakan sebab-sebab terjadinya konflik dalam masyarakat.

a.

Perbedaan pendirian dan keyakinan orang per orang yang

menyebabkan konflik antarindividu. Dalam hal ini

masing-masing pihak berusaha membinasakan lawan

baik fisik maupun pikiran-pikiran dan ide yang tidak

disetujuinya.

54

Sosiologi SMA/MA XI

b.

Perbedaan kebudayaan akan me-

nimbulkan konflik antarindividu

bahkan antarkelompok. Perbedaan

kebudayaan memengaruhi pola

pemikiran dan tingkah laku per-

seorangan dalam kelompok ke-

budayaan yang bersangkutan.

c.

Perbedaan kepentingan. Hal itu

terjadi karena masing-masing pihak

berusaha mengejar tujuan untuk

memenuhi kebutuhan masing-

masing yang berbeda. Konflik

karena perbedaan kepentingan ini

dalam rangka memperebutkan

kesempatan dan sarana.

d.

Perubahan sosial yang cepat akan

mengakibatkan disorganisasi dan

perbedaan pendirian.

e.

Bentrokan antarkepentingan, antara

lain karena masalah ekonomi, sosial,

politik, dan hukum.

Sumber : Kompas

Gambar 2.6.

Penggusuran rumah dapat menimbulkan

konflik karena ada pihak yang merasa diperlakukan

secara tidak adil

f.

Ketidakadilan dalam masyarakat.

g.

Terkikisnya nilai-nilai kebersamaan dan keharmonisan.

Dari berbagai sebab konflik tersebut, unsur perasaan

memegang peran penting dalam mempertajam perbedaan

sehingga setiap pihak berusaha saling mengalahkan. Konflik

yang terjadi dalam masyarakat bisa berubah menjadi

kekerasan apabila konflik sudah pada taraf mencederai,

menyebabkan matinya orang lain, dan menimbulkan

kerusakan fisik atau barang orang lain.

Pada intinya, penyebab konflik adalah adanya kepentingan nyata serta

kepentingan laten, kelompok kepentingan, serta kelompok semu, posisi,

dan wewenang.

Proses sosial dalam masyarakat ada juga yang dapat

menyebabkan konflik. Proses sosial yang menyebabkan atau

berpeluang menimbulkan konflik adalah persaingan dan

kontravensi. Untuk lebih jelasnya, kita pelajari dahulu tentang

persaingan dan kontravensi.

Wawasan Kebinekaan : Keanekaragaman

Sosiologi SMA/MA XI

55

a. Persaingan (Competition)

Dalam persaingan individu atau kelompok berusaha

mencari keuntungan melalui bidang-bidang kehidupan yang

pada suatu masa tertentu menjadi pusat perhatian umum. Cara

yang dilakukan untuk mencapai tujuan itu adalah dengan

menarik perhatian atau mempertajam prasangka yang telah

ada tanpa menggunakan ancaman atau kekerasan.

Jika dikelompokkan, ada dua macam persaingan, yaitu

persaingan yang bersifat pribadi dan tidak pribadi atau

kelompok.

Persaingan pribadi

merupakan persaingan yang

dilakukan orang per orang atau individu untuk memperoleh

kedudukan dalam organisasi.

Persaingan kelompok

, misalnya

terjadi antara dua macam perusahaan dengan produk yang

sama untuk memperebutkan pasar di suatu wilayah.

Persaingan pribadi dan kelompok menghasilkan beberapa

bentuk persaingan, antara lain persaingan di bidang ekonomi,

kebudayaan, kedudukan dan peranan, serta persaingan ras.

1) Persaingan di Bidang Kebudayaan

Persaingan di bidang kebudayaan merupakan persaingan

antara dua kebudayaan untuk memperebutkan pengaruh di

suatu wilayah. Persaingan kebudayaan misalnya terjadi antara

kebudayaan pendatang dengan kebudayaan penduduk asli.

Bangsa pendatang akan berusaha agar kebudayaannya dipakai

di wilayah di mana ia datang. Begitu pula sebaliknya, pen-

duduk asli akan berusaha agar bangsa pendatang mengguna-

kan kebudayaannya dalam kehidupan.

2) Persaingan Kedudukan dan Peranan

Sumber : www.partai-pib.or.id

Gambar 2.7.

Dalam meraih kedudukan dan peranan di

masyarakat diperlukan perjuangan dalam memenang-

kan persaingan

Apabila dalam diri seseorang atau

kelompok terdapat keinginan-keinginan

untuk diakui sebagai orang atau kelompok

yang mempunyai kedudukan dan peranan

terpandang maka terjadilah persaingan.

Kedudukan dan peranan yang dikejar

tergantung pada apa yang paling dihargai

oleh masyarakat pada suatu masa tertentu.

3) Persaingan Ras

Persaingan ras sebenarnya juga me-

rupakan persaingan di bidang ke-

budayaan. Perbedaan ras baik perbedaan

warna kulit, bentuk tubuh, maupun

corak rambut hanya merupakan suatu perlambang kesadaran

dan sikap atau perbedaan-perbedaan dalam kebudayaan.

56

Sosiologi SMA/MA XI

Persaingan dalam batas-batas ter-

tentu memiliki fungsi. Berikut ini adalah

beberapa fungsi persaingan:

a.

alat untuk mengadakan seleksi atas

dasar jenis kelamin dan sosial;

b.

menyalurkan keinginan individu

atau kelompok yang bersifat

kompetitif;

c.

jalan untuk menyalurkan keinginan,

kepentingan, serta nilai-nilai yang

pada suatu masa tertentu menjadi

pusat perhatian sehingga tersalur-

kan dengan baik oleh mereka yang

bersaing;

Buatlah karangan singkat dengan tema

akibat

persaingan ras dalam

masyarakat.

Perhatikan ketentuan pembuatan karangan tersebut.

1.

Karangan diketik dua spasi atau ditulis rapi.

2.

Cantumkan gambar atau foto yang mendukung karanganmu.

3.

Apabila kalian menggunakan buku-buku atau majalah sebagai

referensi, jangan lupa mencantumkan sumber dan waktu terbitnya.

4 .

Karangan selanjutnya dipresentasikan di depan kelas atau didiskusikan

dalam kelompok.

Sumber: Suara NTB

Gambar 2.8.

Persaingan dalam mencari kerja berfungsi

untuk mencari tenaga-tenaga sesuai dengan keahlian

di bidang yang dibutuhkan sehingga ada pembagian

kerja yang efektif.

d.

alat untuk menyaring para warga golongan fungsional

sehingga menghasilkan pembagian kerja yang efektif.

Persaingan dalam segala bentuknya akan menghasilkan

hal-hal yang bersifat positif maupun negatif. Hal-hal positif

yang dihasilkan dengan adanya persaingan, antara lain makin

kuatnya solidaritas kelompok, dicapainya kemajuan, dan

terbentuknya kepribadian seseorang.

1) Makin Kuatnya Solidaritas Kelompok

Persaingan yang dilakukan dengan jujur akan menyebab-

kan individu saling menyesuaikan diri dalam hubungan

sosialnya. Dengan demikian, keserasian dalam kelompok

akan tercapai. Hal itu bisa tercapai apabila persaingan

dilakukan dengan jujur.

Life Skills : Kecakapan Personal

Sosiologi SMA/MA XI

57

2) Dicapainya Kemajuan

Persaingan akan lebih banyak dijumpai pada masyarakat

yang maju dan berkembang pesat. Untuk itu, individu

yang berada dalam masyarakat tersebut harus mampu

menyesuaikan diri dengan keadaan tersebut. Persaingan

akan menyebabkan seseorang terdorong untuk bekerja

keras supaya dapat berperan dalam masyarakat.

3) Terbentuknya Kepribadian Seseorang

Persaingan yang dilakukan dengan jujur dapat menimbul-

kan tumbuhnya rasa sosial dalam diri seseorang. Namun

sebaliknya, persaingan juga bisa menimbulkan hal yang

negatif, yaitu terciptanya disorganisasi. Adanya

disorganisasi karena masyarakat hampir tidak diberi

kesempatan untuk menyesuaikan diri dan melakukan

reorganisasi saat terjadi perubahan. Hal itu disebabkan

karena perubahan yang terjadi bersifat cepat atau revolusi.

b. Kontravensi

Kontravensi berasal dari bahasa Latin,

contra

dan

venire

yang

berarti menghalangi atau menantang. Kontravensi merupakan

usaha untuk menghalang-halangi pihak lain dalam mencapai

tujuan. Tujuan utama tindakan dalam kontravensi adalah

menggagalkan tercapainya tujuan pihak lain. Hal itu dilakukan

karena rasa tidak senang atas keberhasilan pihak lain yang dirasa

merugikan. Namun demikian, dalam kontravensi tidak ada

maksud untuk menghancurkan pihak lain.

Menurut

Leopold von Wiese

dan

Howard Becker

ada

lima macam bentuk kontravensi.

1)

Kontravensi umum

, antara lain dilakukan dengan penolak-

an, keengganan, perlawanan, perbuatan menghalang-

halangi, protes, gangguan-gangguan, dan kekerasan.

2)

Kontravensi sederhana

, antara lain dilakukan dengan me-

nyangkal pernyataan pihak lain di depan umum, memaki-

maki orang lain melalui selebaran, mencerca, dan mem-

fitnah.

3)

Kontravensi intensif

, antara lain dilakukan dengan meng-

hasut, menyebarkan desas-desus, dan mengecewakan

pihak lain.

4)

Kontravensi rahasia

, antara lain dilakukan dengan

pengkhianatan dan mengumumkan rahasia pihak lain.

5)

Kontravensi taktis

, antara lain dilakukan dengan

mengejutkan lawan dan mengganggu pihak lain.

58

Sosiologi SMA/MA XI

Buatlah kelompok diskusi yang terdiri atas laki-laki dan perempuan!

Diskusikan tentang masalah kontravensi. Apakah kontravensi bisa berubah

menjadi konflik? Jika ya, faktor-faktor apakah yang menyebabkan

kontravensi berubah menjadi konflik? Hasil diskusi kelompok kemudian

jadikan bahan untuk diskusi kelas!

2. Dampak Terjadinya Konflik

Leuis A. Coser

dalam bukunya

Conflict

menguraikan

bahwa konflik adalah perselisihan mengenai nilai-nilai atau

tuntutan-tuntutan berkenaan dengan status, kekuasaan, dan

sumber-sumber kekayaan yang persediaannya tidak

mencukupi. Dalam konflik tersebut, pihak-pihak yang sedang

berselisih tidak hanya bermaksud untuk memperoleh barang

yang diinginkan, tetapi juga memojokkan, merugikan, atau

menghancurkan lawan.

Bagaimanapun konflik selalu ada

dalam kehidupan masyarakat. Konflik

merupakan salah satu unsur interaksi.

Walaupun konflik selalu dikonotasikan

negatif karena tidak jarang menimbul-

kan perpecahan, namun tidak dapat

dikatakan bahwa konflik selalu

berakibat tidak baik. Artinya, konflik

juga dapat menyebabkan eratnya

hubungan antara anggota kelompok.

Selain itu, konflik juga menyebabkan

kelestarian kelompok.

Jika diperhatikan dalam gambar 2.9

(orang berdiskusi), dalam suasana

diskusi dimungkinkan terjadinya

konflik dalam mempertahankan atau menyatakan pendapat.

Dari konflik selama diskusi akan ditemukan pemecahan dan

pemikiran yang bagus serta mewakili banyak kepentingan.

Jadi, positif tidaknya akibat konflik tergantung persoalan yang

dipertentangkan dan pola struktur sosial yang menjadi ajang

berlangsungnya konflik.

Life Skills : Kecapakan Sosial

Sumber : Kompas

Gambar 2.9.

Dalam diskusi juga sering terjadi

perbedaan dalam berpendapat

Sosiologi SMA/MA XI

59

Berikut ini merupakan dampak terjadinya konflik dalam

masyarakat.

a.

Bertambahnya solidaritas intern dan rasa

in group

suatu

kelompok. Apabila terjadi pertentangan antarkelompok,

solidaritas antaranggota masing-masing kelompok akan

meningkat sekali. Solidaritas di dalam suatu kelompok

yang pada situasi normal sulit dikembangkan akan

berlangsung meningkat pesat saat terjadinya konflik

dengan pihak-pihak luar.

b .

Memudahkan perubahan kepribadian individu. Hal itu

terjadi apabila ada konflik-konflik antarkelompok.

Individu-individu dalam tiap-tiap kelompok akan

mengubah kepribadiannya untuk mengidentifikasikan

dirinya secara penuh dengan kelompoknya.

c.

Goyah dan retaknya persatuan kelompok apabila terjadi

konflik antargolongan dalam satu kelompok.

Menurut teori konflik dari

Dahrendrof

dan

Berge

dinyatakan bahwa

konflik dapat memberikan sumbangan terhadap integrasi. Begitu pula

sebaliknya, integrasi dapat melahirkan konflik. Bagaimanakah dampak

konflik bagi masyarakat desa dan kota? Diskusikan jawabanmu dan

berikan alasan yang jelas!

Wawasan Produktivitas: Etos Kerja

Sumber :

www.bized.ac.uk.

Gambar 2.10.

Dampak negatif konflik adalah

munculnya perasaan tertekan bagi yang terlibat

d.

Menimbulkan dampak psikologis

yang negatif, seperti perasaan ter-

tekan sehingga menjadi siksaan ter-

hadap mentalnya, stress, kehilangan

rasa percaya diri, rasa frustasi, cemas,

dan takut. Hal ini dapat terjadi pada

pribadi-pribadi individu yang tidak

tahan menghadapi situasi konflik.

e.

Mematikan semangat kompetisi

dalam masyarakat karena pribadi

yang mendapat tekanan psikologis

akibat konflik cenderung pasrah

dan putus asa.

f.

Hancurnya harta benda dan jatuhnya korban manusia.

Hal tersebut terjadi apabila konflik telah mencapai pada

tahap kekerasan, seperti perang. Bentrok antarkelompok

masyarakat, dan konflik antarsuku bangsa.

60

Sosiologi SMA/MA XI

g.

Munculnya akomodasi, dominasi, dan takluknya salah

satu pihak. Keadaan tersebut akan muncul apabila ada

tanda-tanda sebagai berikut.

Sumber : Kompas

Gambar 2.11.

Salah satu akibat konflik yang telah

mencapai taraf kekerasan

1)

Akomodasi akan muncul apabila

kekuatan pihak-pihak yang ber-

tentangan seimbang.

2)

Dominasi akan muncul apabila

terjadi ketidakseimbangan antara

kekuatan-kekuatan pihak yang

mengalami konflik.

3)

Munculnya kekuatan-kekuatan

dari pihak yang mendominasi

konflik akan menyebabkan takluk-

nya salah satu pihak terhadap

kelompok pemenang.

Merampok, menganiaya, dan memukul merupakan contoh perbuatan

yang sangat dilaknat dan dibenci oleh agama apapun juga karena

melanggar nilai-nilai kemanusiaan. Menurutmu apakah perbuatan tersebut

sama dengan demonstrasi dan perang? Bagaimana pendapat kalian tentang

kekerasan dan konflik? Jelaskan perbedaan dan persamaan kekerasan dan

konflik!

Mengenai dampak konflik

Pierre van den Berghe

mengemukakan dengan

menyebutnya sebagai fungsi konflik. Fungsi konflik menurut Berghe ada

empat.

1.

sebagai alat untuk memelihara solidaritas,

2.

membantu menciptakan ikatan aliansi dengan kelompok lain,

3.

mengaktifkan peranan individu yang semula terisolasi,

4.

fungsi komunikasi.

Sebelum konflik, kelompok tertentu mungkin tidak mengetahui

posisi lawan. Akan tetapi, dengan adanya konflik, posisi dan batas

antarkelompok menjadi jelas. Individu dan kelompok menjadi tahu secara

pasti di mana mereka berdiri. Oleh karena itu, dapat mengambil keputusan

lebih baik untuk bertindak cepat.

Keingintahuan : Informasi

Keingintahuan : Informasi

Life Skills: Kecakapan Personal

Sosiologi SMA/MA XI

61

Adanya perbedaan kepentingan yang berlawanan

antarkelompok membuat kelompok-kelompok tersebut

senantiasa dalam situasi konflik. Konflik yang merupakan

gejala kemasyarakatan akan senantiasa melekat dalam

kehidupan masyarakat dan tidak mungkin dilenyapkan.

Konflik akan lenyap apabila masyarakat tersebut lenyap pula.

Dengan demikian, yang dapat dilakukan adalah me-

ngendalikan konflik dalam masyarakat agar tidak mengarah

ke bentuk kekerasan.

Adapun cara-cara pengendalian konflik, antara lain

sebagai berikut.

1. Konsiliasi (

Conciliation

)

Konsiliasi adalah usaha mempertemukan keinginan-

keinginan dari pihak-pihak yang mengalami konflik demi

tercapainya tujuan bersama. Konsiliasi akan terwujud apabila

ada peranan lembaga-lembaga tertentu dalam masyarakat.

Lembaga tersebut harus berfungsi efektif sebagai pengendali

konflik. Untuk itu lembaga-lembaga tersebut harus memenuhi

syarat-syarat sebagai berikut.

a.

Merupakan lembaga yang bersifat otonom dengan

wewenang untuk mengambil keputusan-keputusan tanpa

campur tangan lembaga lain.

b .

Kedudukan lembaga-lembaga tersebut dalam masyarakat

bersangkutan harus bersifat monopolistis.

c.

Lembaga-lembaga tersebut harus berperan sebagai

pengikat kelompok yang konflik. Dengan demikian

kelompok-kelompok konflik merasa terikat pada

lembaga tersebut.

d.

Lembaga-lembaga tersebut harus bersifat demokratis

yang memberi kesempatan dan mendengarkan pendapat

kedua pihak sebelum mengambil keputusan.

Namun demikian, kehadiran lembaga tersebut tidak akan

berarti apa pun tanpa adanya keinginan dari pihak-pihak yang

terlibat konflik untuk menyelesaikannya. Untuk itu,

kelompok yang terlibat konflik harus berada dalam kondisi

berikut:

a.

menyadari bahwa mereka berada dalam kondisi konflik

sehingga perlu dilaksanakan prinsip-prinsip keadilan yang

jujur bagi semua pihak;

C.

Penyelesaian Konflik

62

Sosiologi SMA/MA XI

b .

pengendalian konflik hanya mungkin dilakukan apabila

berbagai kekuatan sosial yang saling terlibat konflik

terorganisasi dengan jelas. Apabila tidak terorganisasi,

pengendalian konflik hanya merupakan angan-angan.

c.

Setiap kelompok yang terlibat di dalam konflik harus

mematuhi aturan-aturan permainan tertentu.

2. Mediasi (

Mediation

)

Mediasi merupakan cara pengendalian konflik dengan

jalan meminta bantuan pihak ketiga sebagai penasehat. Jadi,

mediasi adalah suatu usaha kompromi yang tidak dilakukan

sendiri secara langsung. Mediasi dilakukan dengan bantuan

pihak ketiga yang tidak memihak. Pihak ketiga hanya

mencoba mempertemukan dan mendamaikan pihak-pihak

yang bersengketa atas dasar itikad kompromi pihak-pihak

yang terlibat konflik.

Pihak ketiga dalam mediasi sifatnya netral. Tugas utama

pihak ketiga adalah untuk mengusahakan suatu penyelesaian

secara damai. Pihak ketiga hanya sebagai penasihat dan tidak

mempunyai wewenang untuk memberi keputusan-keputusan

terhadap penyelesaian konflik. Sekalipun nasihat-nasihat pihak

ketiga tersebut tidak mengikat pihak-pihak yang terlibat

konflik, namun mediasi terkadang menghasilkan penyelesaian

yang cukup efektif. Hal itu karena mediasi dapat mengurangi

tindakan irasional yang mungkin timbul dalam sebuah konflik.

Sumber : Kompas

Gambar 2.12.

Konflik antara RI dan GAM dimediasi oleh AMM (Aceh Monitoring

Mission)

Sosiologi SMA/MA XI

63

3. Arbitrasi (

Arbitration

)

Arbitrasi merupakan bentuk penyelesaian konflik yang

menggunakan jasa penengah. Arbitrasi adalah suatu usaha

penyelesaian konflik yang dilakukan dengan bantuan pihak

ketiga. Seperti halnya dalam mediasi, pihak ketiga dalam

arbitrasi juga dipilih oleh pihak-pihak yang terlibat konflik.

Perbedaannya, jika dalam mediasi, pihak ketiga hanya mem-

pertemukan pihak yang terlibat konflik. Sedangkan dalam

arbitrasi, pihak ketiga sebagai perantara yang mempertemukan

kehendak kompromistis pihak yang terlibat konflik. Sebagai

penengah, mereka menyelesaikan konflik dengan membuat

keputusan-keputusan penyelesaian atas dasar ketentuan yang

telah ada.

Alfred Vierkandt

(1867-1953)

Ia menyatakan bahwa sosiologi terutama mempelajari interaksi dan hasil

interaksi tersebut. Masyarakat merupakan himpunan interaksi sosial.

Dengan demikian, sosiologi bertugas mengkonstruksi teori tentang

masyarakat dan kebudayaan.

Ia berpendapat bahwa setiap masyarakat merupakan suatu kebulatan yang

unsur-unsurnya saling memengaruhi. Dasar dari semua struktur sosial

adalah ikatan emosional, tidak ada konflik antara kesadaran individual

dengan kelompok. Oleh karena itu, individu tunduk kepada tujuan

kelompoknya. Hubungan antarindividu merupakan mata rantai yang

akan timbul dan hilang. Walaupun demikian, struktur dan tujuan

kelompok sosial tetap bertahan.

Konflik yang berlarut-larut dapat menyebabkan timbulnya perpecahan

dan kekerasan. Salah satu cara penyelesaian konflik adalah kehadiran pihak

ketiga. Cari artikel dalam surat kabar atau majalah penyelesaian konflik

yang melibatkan pihak ketiga atau lembaga-lembaga tertentu dalam

masyarakat. Gunting artikel tersebut kemudian tempelkan di buku

tugasmu! Di bawah artikel beri ulasan sebab-sebab konflik, pihak-pihak

yang terlibat konflik, cara penyelesaian konflik, dan keputusan yang

dihasilkan oleh lembaga dan pihak-pihak yang terlibat konflik!

Menurutmu sudah adilkah keputusan yang dihasilkan? Adakah faktor

yang mempermudah dan menghambat penyelesaian konflik tersebut?

Info

Wawasan Kebinekaan : Bersikap Adil

64

Sosiologi SMA/MA XI

Apakah konflik membawa akibat positif atau tidak? Hal

itu tergantung pada persoalan yang dipertentangkan dan dari

struktur sosial karena konflik menyangkut tujuan, nilai, atau

kepentingan. Konflik akan bersifat positif apabila konflik

tersebut tidak berlawanan dengan pola-pola hubungan sosial

di dalam struktur sosial tertentu. Namun, konflik akan bersifat

negatif jika berlawanan dengan pola-pola hubungan sosial di

dalam struktur sosial tertentu.

Salah satu faktor yang dapat membatasi akibat negatif

suatu konflik adalah sikap toleransi yang sudah melembaga.

Dalam masyarakat yang anggotanya mengadakan interaksi

dalam frekuensi yang tinggi, konflik lebih mudah ditekan

daripada dalam masyarakat yang tidak saling berinteraksi.

Integrasi sosial dalam masyarakat merupakan suatu

keadaan yang dicita-citakan. Integrasi dalam masyarakat akan

terwujud apabila seluruh anggota masyarakat mampu

mengendalikan prasangka yang ada sehingga konflik dan

dominasi golongan mayoritas terhadap minoritas tidak terjadi.

1. Pengertian Integrasi

Kata integrasi berasal dari bahasa Inggris,

integration

yang

artinya pembauran hingga menjadi kesatuan yang bulat dan

utuh.

Paul B. Horton

memberikan definisi, integrasi yaitu

proses pengembangan masyarakat yang mana segenap

kelompok ras dan etnik mampu berperan secara bersama-

sama dalam kehidupan budaya dan ekonomi. Oleh karena

integrasi merupakan sesuatu yang diharapkan dalam

kehidupan masyarakat maka harus tetap dijaga kelangsungan-

nya. Menurut pengertiannya integrasi dibagi atas integrasi

nasional, integrasi bangsa, integrasi masyarakat , dan integrasi

budaya.

a. Integrasi Nasional

Integrasi nasional merupakan proses penyatuan unsur-

unsur dalam suatu negara. Dengan demikian, akan

menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi fungsinya bagi

negara tersebut.

D.

Integrasi Sosial

Sosiologi SMA/MA XI

65

b. Integrasi Bangsa

Sebelum membicarakan integrasi bangsa, kita akan

mempelajari terlebih dahulu arti bangsa. Kata bangsa berasal

dari bahasa Inggris,

nation

yang artinya bangsa. Sedangkan

nation

sendiri berasal dari bahasa Latin,

nation

artinya sesuatu

telah lahir. Tentang definisi bangsa beberapa ahli telah

mengemukakan pendapatnya.

1) Ernest Renan

Ia berpendapat bahwa bangsa terbentuk karena adanya

keinginan untuk hidup bersama (hasrat bersatu) dengan

perasaan setia kawan yang agung.

2) Otto Bauer

Bauer berpendapat bahwa bangsa adalah kelompok

manusia yang mempunyai persamaan karakteristik.

Karakteristik tumbuh karena adanya persamaan nasib.

3) F. Ratzel

Ratzel berpendapat bahwa bangsa terbentuk karena

adanya hasrat bersatu. Hasrat itu timbul karena adanya rasa

kesatuan antara manusia dan tempat tinggalnya.

4) Hans Kohn

Kohn mengatakan bahwa bangsa adalah buah hasil tenaga

hidup manusia dalam sejarah. Suatu bangsa merupakan

golongan yang beranekaragam dan tidak bisa dirumuskan

secara eksak. Kebanyakan bangsa memiliki faktor-faktor

objektif tertentu yang membedakannya dengan bangsa lain.

Faktor-faktor itu berupa persamaan keturunan, wilayah,

bahasa, adat-istiadat, kesamaan politik, perasaan, dan agama.

Faktor objektif terpenting dari suatu bangsa adalah adanya

kehendak atau kemauan bersama yang lebih dikenal dengan

nasionalisme. Dalam kehidupan suatu bangsa, kita harus

menyadari adanya keanekaragaman yang dilandasi oleh rasa

persatuan dan kesatuan tanah air, bahasa, dan cita-cita.

Friedrich Hertz

dari Jerman dalam bukunya

N a t i o n a l i t y in History and Politics

mengemukakan bahwa

setiap bangsa mempunyai empat unsur aspirasi sebagai

berikut.

1)

Keinginan untuk mencapai kesatuan nasional yang terdiri

atas kesatuan sosial, ekonomi, politik, agama,

kebudayaan, komunikasi, dan solidaritas.

66

Sosiologi SMA/MA XI

Selanjutnya, pengertian bangsa mengalami perkem-

bangan. Konsep bangsa memiliki dua pengertian, yaitu bangsa

dalam arti sosiologi antropologi dan bangsa dalam arti politik.

a. Bangsa dalam Arti Sosiologi Antropologi

Bangsa berarti perkumpulan orang-orang yang saling

membutuhkan dan bekerja sama untuk mencapai tujuan

bersama dalam suatu wilayah tertentu. Bangsa dalam

pengertian ini diikat oleh ikatan-ikatan seperti kesatuan ras,

tradisi, sejarah, adat istiadat, bahasa, agama, atau kepercayaan,

dan daerah. Ikatan seperti itu disebut dengan primordial.

Misalnya, bangsa Indonesia terdiri atas berbagai macam suku.

b. Bangsa dalam Arti Politik

Bangsa dalam pengertian ini merupakan suatu

masyarakat dalam suatu daerah yang sama dan mereka

tunduk kepada kedaulatan negaranya sebagai suatu kekuasaan

tertinggi ke luar dan ke dalam. Jadi, bangsa dalam arti politik

adalah bangsa yang sudah bernegara dan mengakui serta

tunduk pada kekuasaan dari negara yang bersangkutan.

Sumber : www.mediaindo.co.id

Gambar 2.13.

Berbagai suku bangsa dengan kebuda-

yaan jika berpadu akan terwujud integrasi bangsa

2)

Keinginan untuk mencapai

kemerdekaan dan kebebasan

nasional sepenuhnya, yaitu bebas

dari dominasi dan campur tangan

bangsa asing terhadap urusan dalam

negerinya.

3)

Keinginan dalam kemandirian,

keunggulan, individualitas, keaslian

atau kekhasan, seperti menjunjung

tinggi bahasa nasional yang mandiri.

4)

Keinginan untuk menonjol (unggul)

di antara bangsa-bangsa dalam

mengejar kehormatan, pengaruh,

dan prestise.

Menurut

Kamus Besar Bahasa Indonesia

bangsa adalah orang-orang yang

bersamaan asal keturunan, adat, bahasa, dan sejarahnya, serta

berpemerintahan sendiri. Bangsa dalam arti politik diikat oleh sebuah

organisasi kekuasaan atau politik, yaitu negara beserta pemerintahannya.

Wawasan Kebinekaan : Keanekaragaman

Sosiologi SMA/MA XI

67

c.

Integrasi Kebudayaan

Integrasi kebudayaan merupakan perpaduan unsur-

unsur kebudayaan yang saling berbeda sehingga menghasilkan

keserasian fungsinya dalam kehidupan masyarakat. Unsur-

unsur kebudayaan itu adalah bahasa, sistem pengetahuan,

organisasi sosial, sistem peralatan hidup dan teknologi, sistem

mata pencaharian hidup, sistem religi, serta kesenian.

Unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya integrasi

kebudayaan adalah sebagai berikut.

1)

Adanya unsur-unsur kebudayaan yang saling berbeda,

misalnya corak peralatan yang dipakai, corak bangunan,

dan corak pakaian adat.

2)

Adanya proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang

berbeda.

3)

Terciptanya pola hubungan yang serasi fungsinya bagi

masyarakat akibat adanya proses penyesuaian unsur-

unsur budaya.

Apabila integrasi kebudayaan sudah terwujud dengan

baik maka sikap dan sifat sukuisme akan hilang sehingga

seluruh lapisan masyarakat akan mendukung, loyal, dan

bangga terhadap kebudayaan nasional. Mereka tidak akan

melihat lagi dari mana datangnya unsur budaya itu.

d. Integrasi Masyarakat

Sumber : www.sma 1 merauke.net

Gambar 2.14.

Sekolah merupakan sarana terjadinya

integrasi masyarakat

Menurut sosiologi, masyarakat

adalah kesatuan hidup manusia yang

berinteraksi menurut suatu sistem adat

istiadat tertentu yang bersifat kontinu,

terikat oleh suatu rasa identitas bersama.

Seperti telah dijelaskan bahwa

integrasi dalam masyarakat berperan

penting. Integrasi masyarakat merupa-

kan proses perpaduan dan penyatuan di

antara unsur-unsur dalam masyarakat

yang meliputi pranata, kedudukan

sosial, dan peranan sosial. Apabila tidak

terjadi integrasi di antara unsur-unsur

dalam masyarakat maka bisa dipastikan bahwa dalam

masyarakat akan terjadi konflik dan permasalahan lainnya.

68

Sosiologi SMA/MA XI

e. Integrasi Sosial

Integrasi sosial adalah proses penyesuaian di antara unsur-

unsur yang saling berbeda yang ada dalam kehidupan sosial

sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan yang serasi

fungsinya bagi masyarakat tersebut. Individu-individu dalam

masyarakat yang semula terkotak-kotak, berbeda-beda

bahkan bersaing atau bertentangan menjadi rukun, bersatu,

dan selaras baik dalam hal kepentingan-kepentingan hidup.

Selain itu dalam hal pandangan mengenai berbagai masalah

pokok dalam kehidupan sosial, politik, dan budaya

masyarakat.

Unsur-unsur yang menyebabkan terjadinya integrasi

sosial adalah sebagai berikut.

1)

Adanya unsur-unsur yang berbeda

dalam kehidupan sosial, misalnya

tata susunan masyarakat organisasi

sosial dan sistem pengetahuan.

2)

Adanya proses penyesuaian dari

unsur-unsur yang berbeda dan tiap-

tiap unsur tersebut saling me-

nyesuaikan.

3)

Terciptanya pola kehidupan yang

serasi fungsinya dalam masyarakat

sebagai akibat adanya proses pe-

nyesuaian unsur-unsur yang saling

berbeda sehingga timbul adanya rasa

kesatupaduan dalam masyarakat.

Suatu integrasi sosial dikatakan berhasil apabila me-

menuhi syarat-syarat sebagai berikut:

1)

seluruh anggota masyarakat merasa bahwa mereka saling

mengisi kebutuhan dan tidak saling merintangi atau

merugikan;

2)

terdapat konsensus antarkelompok mengenai norma-

norma sosial yang memberi arah pada tujuan yang dicita-

citakan dan menjadi kajian bagi cara dan upaya untuk

mewujudkannya;

Setelah mempelajari tentang berbagai macam arti bangsa, buatlah definisi

integrasi bangsa sesuai pendapatmu sendiri!

Life Skill

: Kecakapan Personal

Sumber : 50 tahun Indonesia Merdeka

Gambar 2.15.

Di daerah transmigrasi terjadi integrasi

sosial antara warga pendatang dan penduduk asli.

Sosiologi SMA/MA XI

69

3)

bertahannya norma-norma tersebut secara relatif lama

dan setiap kali berubah.

2. Proses Integrasi

Integrasi sosial tidak pernah dapat dicapai dengan

sempurna, namun secara fundamental sistem sosial selalu

cenderung bergerak ke arah keseimbangan yang dinamis.

Proses integrasi tidak bisa terjadi begitu saja. Integrasi

merupakan proses panjang dalam waktu lama. Terjadinya

proses integrasi suatu bangsa harus dilandasi suatu cita-cita

atau tujuan yang sama.

Dalam konteks bangsa Indonesia, integrasi harus berjalan

secara alamiah. Maksudnya, integrasi harus berjalan sesuai

keanekaragaman budaya bangsa dan harus lepas dari

hegemoni dan dominasi peranan politik etnik tertentu. Proses

integrasi dilakukan melalui fase sosial dan politik.

Ogburn

dan

Nimkof

berpendapat bahwa integrasi melalui sebuah

proses seperti bagan berikut ini.

Jika diperhatikan proses-proses tersebut dapat juga

berfungsi untuk meredakan dan mengendalikan konflik.

a. Akomodasi

Akomodasi adalah suatu proses ke arah tercapainya

kesepakatan sementara yang dapat diterima oleh pihak yang

terlibat konflik. Akomodasi terjadi pada orang-orang atau

kelompok yang mau tidak mau harus bekerja sama walaupun

dalam kenyataannya mereka berbeda paham. Tanpa

akomodasi dan kesediaan akomodasi, pihak yang terlibat

konflik tidak akan mungkin bekerja sama untuk selama-

lamanya. Jadi, dengan adanya akomodasi integrasi dapat

terwujud.

b. Kerja sama

Kerja sama merupakan perwujudan minat dan perhatian

orang untuk bekerja bersama-sama dalam suatu kesepaham-

an. Kerja sama dapat dijumpai dalam masyarakat manapun,

baik pada kelompok kecil maupun besar.

c.

Koordinasi

Koordinasi adalah kerja sama yang dilakukan oleh pihak-

pihak yang terlibat konflik, yaitu pihak yang menang terhadap

pihak yang kalah. Misalnya, saat pemilihan ketua partai

70

Sosiologi SMA/MA XI

politik. Dalam pemilihan tersebut ada dua orang calon ketua.

Setelah dilakukan pemungutan suara diperoleh satu calon

ketua. Pemenang mengajak pihak yang kalah untuk bekerja

sama demi keutuhan dan integrasi partai yang bersangkutan.

d. Asimilasi

Asimilasi adalah proses sosial yang ditandai oleh adanya

usaha mengurangi perbedaan yang terdapat antara orang per

orang atau kelompok. Proses asimilasi ditandai dengan

pengembangan sikap-sikap yang sama dengan tujuan

mencapai kesatuan atau paling sedikit mencapai integrasi

dalam organisasi, pikiran, dan tindakan.

Upaya integrasi nasional bangsa Indonesia jika dilihat dari

sejarahnya telah lama dilakukan, yaitu mulai zaman Kerajaan

Sriwijaya dan Kerajaan Majapahit. Kedua kerajaan tersebut

berusaha mempersatukan seluruh wilayah kekuasaan di

bawah naungan kerajaan tersebut. Proses integrasi terus ber-

langsung sampai dengan berkembangnya kekuasaan Islam di

Indonesia. Terjalinnya hubungan komunikasi antardaerah di

Indonesia mengakibatkan terjadinya integrasi di segala bidang

kehidupan antarberbagai suku di Indonesia. Proses integrasi

yang terjadi pada abad ke-16 sampai dengan abad ke-19

bermanfaat besar dalam perkembangan bangsa Indonesia

sekarang.

Sumber : Sejarah Nasional Indonesia

Gambar 2.16.

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia

merupakan puncak integrasi bangsa Indonesia.

Bangsa Indonesia adalah suatu

bangsa yang mengalami proses panjang

dalam melakukan integrasi nasional.

Integrasi nasional bangsa Indonesia terus

menerus diuji. Banyak upaya yang di-

lakukan untuk memecah integrasi bangsa

Indonesia sejak sebelum kemerdekaan,

setelah kemerdekaan, Orde Baru, dan

Orde Reformasi. Mulai dari PRRI, DI/TII,

Permesta, GAM, OPM, sampai pada

lepasnya Timor Timur, Sipadan, dan

Ligitan dari negara kesatuan Republik

Indonesia.

Melalui proses integrasi itulah bangsa Indonesia yang terdiri

atas banyak suku dapat disatukan ke dalam Negara Kesatuan

Republik Indonesia. Walaupun terdiri atas berbagai bahasa

daerah dan berada di berbagai pulau, Indonesia dapat

disatukan oleh bahasa Indonesia. Perbedaan yang ada dalam

diri bangsa Indonesia dapat dinetralisasi dengan toleransi,

saling menghormati, dan tenggang rasa. Proses integrasi bangsa

Sosiologi SMA/MA XI

71

3. Faktor-Faktor Terbentuknya Integrasi

Integrasi adalah proses sosiologi dan antropologi yang

tidak bisa dilakukan dan ditempuh dalam waktu singkat.

Integrasi memerlukan proses pembudayaan dan konsensus

sosial politik di antara suku bangsa yang ada. Integrasi bangsa

harus betul-betul diwujudkan karena merupakan keinginan

banyak pihak agar tercipta keserasian dan ketertiban. Jangan

sampai integrasi itu selalu dibayang-bayangi oleh timbulnya

konflik karena tidak adanya kesadaran akan pentingnya

integrasi tersebut.

Untuk mewujudkan integrasi masyarakat yang betul-

betul tangguh maka diperlukan adanya nilai-nilai umum yang

menjadi pedoman bagi masyarakat dalam bertindak. Ada

beberapa syarat yang diperlukan agar integrasi dalam

masyarakat tersebut tangguh dan tidak dibayang-bayangi

timbulnya konflik. Syarat-syarat tersebut adalah sebagai

berikut.

a.

Sebagian besar anggota masyarakat bangsa sepakat

tentang batas-batas teritorial dari negara sebagai suatu

kehidupan politik di mana mereka menjadi warganya.

b .

Sebagian besar anggota masyarakat tersebut bersepakat

mengenai struktur pemerintahan dan aturan-aturan

daripada proses-proses politik yang berlaku bagi seluruh

masyarakat di atas wilayah negara tersebut.

Bangsa Indonesia terdiri atas banyak suku bangsa, budaya, adat istiadat,

dan tinggal di pulau-pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke.

Jika diperhatikan perbedaan tersebut akan dapat mengarah ke sikap

disintegrasi bangsa. Disintegrasi atau perpecahan bangsa. Untuk itu,

perbedaan yang sudah ada tersebut hendaknya dapat dikelola dengan baik.

Diskusikan bersama kelompokmu bagaimana cara mengelola perbedaan

yang ada dalam diri bangsa Indonesia agar tidak terjadi disintegrasi.

Wawasan Produktivitas : Inovasi

Indonesia juga dipermudah dengan adanya perkawinan campuran

antarsuku bangsa. Hal itu disebabkan o

leh makin pesatnya

komunikasi dan transportasi.

Suatu integrasi nasional tercapai jika unsur-unsur yang

berbeda dalam masyarakat secara nasional sudah menjadi pola

kehidupan yang serasi akan terwujud suatu bentuk keteratur-

an dalam bidang-bidang kehidupan di masyarakat.

72

Sosiologi SMA/MA XI

Suatu integrasi nasional yang tangguh hanya akan

berkembang di atas konsensus nasional tentang batas-batas

suatu masyarakat politik dan sistem politik yang berlaku bagi

seluruh masyarakat tersebut. Kemudian suatu konsensus

nasional mengenai bagaimana suatu kehidupan bersama

sebagai bangsa harus diwujudkan atau diselenggarakan

melalui suatu konsensus nasional mengenai sistem nilai yang

akan mendasari hubungan-hubungan sosial di antara suatu

masyarakat negara.

Integrasi sosial dalam masyarakat akan bisa terwujud

apabila ada faktor-faktor sebagai berikut:

a.

adanya rasa toleransi, saling menghormati, dan tenggang

rasa;

b .

terjadinya perkawinan campuran antarsuku;

c.

makin pesatnya komunikasi dan transportasi antardaerah;

d.

meningkatnya solidaritas sosial yang dipengaruhi intensif-

nya kerja sama kelompok dalam masyarakat menghadapi

kejadian bersama;

e.

fungsi pemerintahan yang makin berjalan baik dan

bijaksana terutama yang menyentuh masyarakat bawah.

Di dalam kehidupan dunia yang serba

global setiap negara akan mudah

terpengaruh budaya masyarakat

bangsa lain, termasuk Indonesia. Saat

ini kita perhatikan adat istiadat dan

budaya ketimuran yang seharusnya

dijunjung tinggi sudah tidak lagi

dilakukan. Bangsa Indonesia lebih

menyukai budaya-budaya Barat yang

dianggapnya sudah modern. Mereka

banyak yang tidak menyadari bahwa

kemodernan menurut mereka

merupakan budaya ikut-ikutan yang

sudah membabi buta. Gaya ber-

pakaian, pergaulan muda-mudi, gaya

hidup sudah menjadi bagian ke-

hidupan yang dijadikan pedoman

sebagian masyarakat Indonesia.

Kita sebenarnya bisa mencontoh

bangsa Jepang. Sebagai negara industri

Wawasan Kebinekaan : Budaya

yang sangat maju, mereka masih

sangat teguh menjunjung budaya dan

adat istiadat mereka. Walaupun

mereka juga terpengaruh budaya

Barat, tetapi budaya bangsa Jepang

sendiri tidak mereka lupakan.

Dari kasus di atas akankah integrasi

sosial bangsa Indonesia tetap terjaga

kelangsungannya? Bagaimanakah

pendapat kalian terhadap budaya

Barat yang masuk ke Indonesia?

Bagaimana kalian menyikapi keadaan

dunia yang sudah mengglobal

sehingga antara negara satu dengan

negara lain sudah tidak berbatas lagi?

Diskusikan dengan kelompok kalian,

hasil diskusi kelompok dijadikan

bahan dalam diskusi kelas!

Sosiologi SMA/MA XI

73

1.

Konflik adalah proses sosial di mana orang per orang atau kelompok

manusia berusaha mencapai tujuannya dengan jalan menentang pihak

lawan dengan menggunakan ancaman atau kekerasan.

2.

Konflik dalam masyarakat dikelompokkan dalam konflik pribadi,

konflik rasial, konflik politik, konflik antarkelas, konflik internasional,

dan konflik antarkelompok.

3.

Konsiliasi merupakan bentuk pengendalian konflik yang pertama dan

yang paling penting.

4

Integrasi berasal dari bahasa Inggris,

integration

, yaitu pembauran

hingga menjadi kesatuan yang bulat dan utuh.

5.

Menurut pengertiannya, integrasi dibagi menjadi integrasi nasional,

integrasi budaya, integrasi masyarakat, integrasi bangsa, dan integrasi sosial.

6.

Bentuk-bentuk pengendalian konflik adalah dengan menggunakan

cara konsiliasi, mediasi, dan arbitrasi.

7.

Dalam arbitrasi diperlukan pihak ketiga sebagai penengah.

8 .

Asimilasi adalah usaha untuk mempertinggi kesatuan tindak, sikap, dan

proses mental dengan memerhatikan kepentingan dan tujuan bersama.

9.

Proses asimilasi ditandai dengan pengembangan sikap-sikap yang

sama dengan tujuan mencapai kesatuan atau integrasi dari organisasi,

pikiran, dan tindakan.

10. Persaingan dilakukan dengan menarik perhatian publik atau

mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan

ancaman atau kekerasan.

Ringkasan

74

Sosiologi SMA/MA XI

Catatan: Kerjakan di buku tugasmu!

A. Berilah tanda silang (X) pada huruf a, b, c, d, atau e di

depan jawaban yang benar!

1.

Kasus politik aliran yang dapat menghambat integrasi

nasional adalah ....

a. razia warga negara asing yang tidak memiliki izin

tinggal di wilayah Republik Indonesia

b . penumpasan pemberontakan di wilayah perbatasan

c. pemberontakan G-30-S/PKI tahun 1965

d. unjuk rasa karyawan pabrik sepatu karena menuntut

perbaikan kesehatan

e. reaksi masyarakat terhadap penggusuran permu-

kiman kumuh

2.

Berikut ini yang bukan merupakan faktor penyebab

terjadinya konflik dalam interaksi sosial adalah ....

a. perbedaan kemampuan individu

b . persamaan tujuan individu

c. perbedaan kepentingan

d. persamaan sebagai manusia

e. perbedaan cita-cita

3.

Berikut ini merupakan penyebab terjadinya konflik,

kecuali

....

a. perbedaan kepribadian atau kebudayaan

b . perbedaan pendirian atau perasaan

c. perbedaan kodrat sebagai makhluk hidup

d. perbedaan kepentingan individu atau kelompok

e. perubahan-perubahan sosial yang tepat

4.

Perhatikan pernyataan di bawah ini!

1. bertambah kuatnya rasa solidaritas antarsesama

anggota

2. hancur atau retaknya kesatuan kelompok

3. adanya perubahan keturunan atau ras

4. adanya perubahan kepribadian dan hancurnya harta

benda

Dari pernyataan di atas yang tergolong dalam akibat

konflik adalah ....

a. (1), (2), (3)

d. (2), (3), (4)

b . (1), (2), (4)

e. (1), (4)

c. (1), (3), (4)

Uji Kompetensi

Sosiologi SMA/MA XI

75

5.

Berikut ini faktor-faktor yang dapat menyebabkan per-

tikaian,

kecuali

....

a. perbedaan kebudayaan

b . perubahan sosial

c. tidak ada interaksi sosial

d. perbedaan sifat individu

e. perbedaan kepentingan

6.

Contoh adanya konflik antarkelas sosial adalah ....

a. pertikaian antarnegara

b . pertikaian antargang

c. pertikaian antara suami dan istri

d. pertikaian sosial

e. pertikaian antara buruh dan pengusaha

7 .

Bentuk-bentuk pertikaian adalah sebagai berikut,

kecuali

....

a. pertikaian pribadi

b . pertikaian sosial

c. pertikaian rasial

d. pertikaian politik

e. pertikaian antarkelas sosial

8.

Konflik peranan terjadi karena ....

a. seseorang tidak mampu melaksanakan peranan

sebagaimana mestinya

b . seseorang melakukan peran pada situasi tertentu

c. peran yang sesungguhnya dilakukan oleh seseorang

dalam kenyataannya

d. seseorang melaksanakan peranan berhubungan

dengan orang-orang di sekitarnya

e. peranan dilakukan secara baik dan sempurna

9 .

Bentuk interaksi sosial yang merupakan disosiatif adalah ....

a. kooperasi

d. kontravensi

b . akulturasi

e. asim

ilasi

c. akomodasi

10. Jika buruh dan majikan bermusuhan karena perbedaan

warna kulit, berarti telah terjadi konflik ....

a. pribadi

d. politik

b . rasial

e. antarkelas

c. antarkelompok

76

Sosiologi SMA/MA XI

11. Suatu integrasi sosial akan tercapai apabila ....

a. kebudayaan daerah tidak ada lagi, yang ada hanya

budaya nasional

b . tidak ada lagi perbedaan kebudayaan

c. unsur-unsur dalam masyarakat sudah menjadi pola

hidup yang serasi

d. tidak ada perbedaan pendapat

e. masyarakat saling mencari keunggulan budaya daerah

lain

20. Suatu usaha menghalangi pihak lain dalam mencapai

tujuan disebut ....

a. bertanding

d. kontravensi

b. ekshibisi

e. konflik

c . asosiasi

B.

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat

dan jelas!

1 .

Carilah contoh persaingan yang terjadi bukan bersifat pribadi!

2.

Pernahkah kalian secara pribadi melakukan persaingan?

Dalam hal apakah? Bagaimanakah akhir persaingan itu?

3.

Bagaimanakah akibat yang akan dirasakan oleh bangsa

Indonesia apabila integritas bangsa mengalami kehancuran?

4.

Mengapa dengan adanya perubahan sosial yang terlalu

cepat dapat menyebabkan konflik?

5.

Bagaimana usaha kita dalam meredakan konflik yang

diakibatkan oleh perbedaan kebudayaan?

6.

Mengapa adanya konflik dapat menyebabkan ber-

tambahnya solidaritas?

7.

Apakah untuk menghindari terjadinya konflik perbedaan

perlu dihilangkan?

8.

Carilah faktor-faktor dalam diri bangsa Indonesia yang

bisa memicu ke arah konflik dan perpecahan!

9.

Pernahkan kalian terlibat dalam konflik? Konflik apa saja?

Bagaimana penyelesaian konflik tersebut?

10. Mungkinkah dalam suatu masyarakat tidak timbul konflik?

Setelah mempelajari bab ini, kalian seharusnya memahami konflik dan

integrasi sosial. Jika ada hal-hal yang belum kalian pahami, pelajarilah

kembali sebelum melanjutkan ke bab selanjutnya.

Refleksi